BLITAR CAKRAWALA.CO – Proses pekerjaan pembangunan Pasar Templek Kota Blitar yang ditargetkan selesai Desember 2022 sempat terkendala cuaca hujan.
Hujan deras yang terjadi beberapa waktu lalu hingga kini membuat saluran air di utara pasar meluap dan air masuk ke lokasi pembangunan Pasar Templek.
“Kemarin ketika hujan deras, saluran di utara pasar ambrol, air masuk ke lokasi proyek dan membuat pekerjaan terganggu,” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Blitar, Hakim Sisworo, Rabu (16/11/2022).
Hakim mengatakan, pekerja harus memperbaiki bangunan saluran air di utara pasar yang ambrol terlebih dulu. Kondisi ini menyebabkan pekerjaan pemasangan keramik di lokasi pembangunan pasar terpaksa tertunda.
“Kalau saluran air di utara pasar belum diperbaiki, pekerjaan pemasangan keramik di pasar tidak bisa dilakukan. Khawatirnya, saat hujan deras, air di saluran meluap lagi masuk ke lokasi pembangunan pasar,” ujarnya.
Meski proses pekerjaan sempat terganggu karena cuaca, Hakim optimistis pembangunan Pasar Templek selesai tepat waktu. Saat ini, progres pembangunan Pasar Templek sudah mencapai lebih 70 persen.
“Kami optimis pembangunan tetap selesai tepat waktu. Perkiraan awal Desember 2022, proses pembangunan sudah selesai. Sekarang progres pembangunan sudah lebih 70 persen,” imbuhnya.
Terpisah, Ketua Komisi II DPRD Kota Blitar, Yohan Tri Waluyo (Coek) meminta Disperindag untuk berkoordinasi dengan DPUPR terkait perbaikan saluran air agar tidak mengganggu pekerjaan pembangunan Pasar Templek.
Politisi Partai Gerindra ini juga meminta Disperindag meningkatkan koordinasi dengan pelaksana proyek untuk mempercepat proses pembangunan pasar agar bisa selesai tepat waktu.
“Karena pekerjaan pembangunan harus selesai Desember ini. Waktunya tinggal satu bulan. Disperindag harus berkoordinasi dengan pelaksana proyek untuk mengebut pembangunan,” tegas Coek.
Sebagai informasi, pembangunan Pasar Templek dilakukan secara bertahap dimulai awal Agustus 2022. Pembangunan tahap pertama dilakukan di sebelah barat sepanjang 96 meter dengan lebar 10,4 meter. Anggaran pembangunan sekitar Rp 3 miliar berasal dari Kementerian Perdagangan. (ek)