Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Kabupaten Blitar bersama dengan BPS Kabupaten Blitar merilis Angka Kemiskinan Kabupaten Blitar Maret 2024. Di hadapan Ibu Bupati Blitar, Hj. Rini Syarifah, dan Kepala Perangkat Daerah se-Kabupaten Blitar, Kepala BPS Kabupaten Blitar, Wahyu Purnamahadi, S.ST., SE, M.Si, memaparkan angka kemiskinan yang per Maret 2024 ini tercatat sebesar 8,16 persen, atau turun 0,53 persen poin dibanding Maret 2023.
Dengan capaian tersebut, Kabupaten Blitar menjadi kabupaten dengan tingkat kemiskinan terendah ke-empat di Jawa Timur setelah Sidoarjo, Tulungagung, dan Banyuwangi. Sekaligus, merupakan yang terendah dalam dua puluh tahun terakhir.
Penurunan angka kemiskinan ini juga diikuti dengan penurunan Indeks Kedalaman Kemiskinan (rata-rata kesenjangan pengeluaran masing-masing penduduk miskin terhadap garis kemiskinan) dari 1,21 menjadi 0,80 serta Indeks Keparahan Kemiskinan (gambaran mengenai penyebaran pengeluaran diantara penduduk miskin) dari 0,24 menjadi 0,12. Garis Kemiskinan 2024 tercatat sebesar Rp.1.897.392,00.
Penurunan angka kemiskinan ini disebabkan oleh beberapa hal diantaranya, Inflasi Maret 2024 sebesar 2,88 %, lebih rendah dibandingkan inflasi Maret 2023 yang sebesar 5,36% dan berbagai program bantuan sosial yang cukup masif pada awal tahun juga berdampak positif pada peningkatan pendapatan masyarakat.
Capaian positif ini tentu tidak dapat dengan mudah diraih oleh Pemerintah Kabupaten Blitar sendirian. Bupati Blitar berterima kasih atas kolaborasi dan kerja bersama antara Pemerintah Daerah, NGO yang ada di Kabupaten Blitar, Baznas Kabupaten Blitar, Pelaku Usaha melalui CSR, dan masyarakat yang bergotong-royong saling peduli untuk meringankan beban sesama.
Kepala Bappedalitbang Kabupaten Blitar, Drs. Rully Wahyu Prasetyowanto, ME mengajak seluruh perangkat daerah untuk memperkuat sinergi dengan berbagai stakeholder dan konvergensi program penanggulangan kemiskinan untuk mewujudkan masyarakat Kabupaten Blitar yang lebih sejahtera menyongsong Indonesia Emas 2045.