Home / Berita / Pemkab Blitar Mendorong Capaian Inovasi Perangkat Daerah Tetap Digencarkan
{"remix_data":[],"remix_entry_point":"challenges","source_tags":["default"],"source_ids":{},"source_ids_track":{},"origin":"unknown","total_draw_time":0,"total_draw_actions":0,"layers_used":0,"brushes_used":0,"photos_added":0,"total_editor_actions":{},"tools_used":{"addons":1,"transform":1},"is_sticker":false,"edited_since_last_sticker_save":true,"containsFTESticker":false}

Pemkab Blitar Mendorong Capaian Inovasi Perangkat Daerah Tetap Digencarkan

Bappedalitbang, Kabupaten Blitar – Pemkab Blitar mendorong supaya capaian inovasi perangkat daerah tetap digencarkan. Hal ini dilakukan agar kedepannya, proses pembangunan daerah tepat sasaran atau sesuai dengan kebutuhan maupun permintaan masyarakat.

Bupati Blitar Rini Syarifah menyampaikan, berkaitan dengan inovasi, seluruh lapisan diminta untuk membudayakan inovasi sebagai bentuk peningkatan kualitas layanan dan daya saing daerah. Namun inovasi tidak hanya sebatas pada unit yang langsung memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Inovasi juga bisa untuk mempercepat proses kerja kita sehingga lebih efektif, efisien, produktif dan akuntabel. Jadi suatu Instansi tidak bisa mengklaim memiliki inovasi apabila tidak memenuhi indikator yang ditentukan dalam PP 38 Tahun 2017 tentang Inovasi Daerah dan memiliki bukti dukung yang memadai.

Penilaian Inovasi Daerah melalui Innovative Government Award (IGA) yang diselenggarakan oleh Kemendagri setiap tahunnya, menjadi tolok ukur capaian indikator kinerja utama (IKU) sasaran sekaligus peluang meraih Insentif Fiskal kinerja tahunan.

Dalam persaingan dalam mendapatkan peringkat 10 besar, saya menekankan pada 2 (dua) strategi untuk meningkatkan skor Indeks Inovasi Daerah Kabupaten Blitar dan sudah tertuang dalam Surat Edaran Bupati Blitar Nomor: B/070.03/28/409/2024 Tanggal 28 Januari 2024 tentang Penguatan Komitmen dan Pemenuhan Bukti Dukung Inovasi Daerah.

Yang pertama, meningkatkan kualitas masing-masing Inovasi Daerah yaitu mengukur pemenuhan indikator inovasi yang telah ditentukan. Hasil pemenuhan indikator berupa skor kematangan satuan inovasi yang saya harapkan mencapai minimal 90 point.

Skor kematangan diperoleh dengan melengkapi bukti dukung sesuai ketentuan Kemendagri. Pada Tahun 2024 yang akan dilaporkan dan dinilai adalah inovasi di Tahun 2023 dan 2022 sehingga harus dipersiapkan dengan baik sebelum masa input yang hanya 2 bulan.

Strategi yang kedua, peningkatan kuantitas Inovasi Daerah di masing-masing instansi. Selain Perangkat Daerah, SE juga saya tujukan kepada Kepala Puskesmas dan Lurah se-Kabupaten Blitar. Berdasarkan data Bappedalitbang per tanggal 15 Mei 2024 terkumpul data inovasi di Tahun 2024 sebanyak 111 inovasi. Dan untuk yang belum menyampaikan inovasinya diharapkan segera menyampaikan proposal inovasinya.

Kabupaten Blitar pada Tahun 2023 dalam database aplikasi Indeks Inovasi Daerah tercatat memiliki 109 inovasi dan melaporkan sebanyak 39 inovasi dengan skor minimal 88 point.

Sebagai pembanding, Kabupaten Wonogiri dalam database Gerbang Indah (Gerakan Go Nyawiji Sesarengan Mbangun Inovasi Daerah Wonogiri) pada Tahun 2021 tercatat memiliki 3.922 inovasi dan melaporkan 220 inovasi ke Kemendagri dengan skor kematangan minimal 92, meraih peringkat kedua Nasional.

Tahun 2023 meraih peringkat pertama Nasional. Provinsi Sumatera Selatan pada Tahun 2022 mewajibkan setiap Perangkat Daerah memiliki minimal 7 inovasi baru dengan skor kematangan minimal 97. Tahun 2022 meraih peringkat kedua Nasional dan pada Tahun 2023 meraih peringkat pertama Nasional.

About admin

Check Also

Pemkab Blitar Raih Penghargaan Peringkat 3 dalam Pemanfaatan E-Katalog dari Pemprov Jatim Tahun 2024

Pemerintah Kabupaten Blitar menerima penghargaan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur sebagai peringkat ketiga dalam kategori …