Setiap daerah memiliki lambang dan semboyannya sendiri. Lambang bukan hanya berfungsi sebagai penanda daerah, secara filosofis juga mencerminkan sebuah harapan atau cita-cita. Begitu juga dengan Kabupaten Blitar yang memiliki lambang beserta unsur-unsurnya.
Gambar keris pusaka dimaknai sebagai semangat rakyat. Unsur sebilah keris pusaka melambangkan semangat sekaligus jiwa patrotik rakyat Blitar sejak dulu. Semangat itu bersemayam di hati rakyat Blitar yang secara administratif (pemerintahan) tersebar di 22 kecamatan, 28 kelurahan dan 220 desa. Semangat kebangsaan yang terpatri di relung sanubari terdalam.
Sementara pangkal keris pusaka yang berwujud gunung disertai nyala api ditafsirkan sebagai keuletan atau dinamisnya rakyat Blitar dalam perjuangan. Berjuang dan sekaligus pantang mundur.
Lalu ada juga gambar Candi Penataran. Peninggalan kerajaan Majapahit yang sekaligus jadi yang terbesar di Provinsi Jawa Timur itu melambangkan sebuah keluhuran budaya. Termasuk bagaimana rakyat Blitar dan alam sekitar hidup berdampingan dengan harmonis.
Erupsi Gunung Kelud yang berlangsung berkala tak selalu dimaknai sebagai amukan, tapi juga dipandang bagian dari rencana kemakmuran. Bagaimana abu vulkanis yang disemburkan mendatangkan kesuburan bagi tanah-tanah di wilayah Kabupaten Blitar.
Ada juga ilustrasi sungai Brantas. Sungai yang berhulu di kaki Gunung Arjuna itu, dilukiskan berwarna biru di atas warna hijau dan kuning. Sungai Brantas yang membagi dua daerah di Kabupaten Blitar dimaknai sebagai lambang kemakmuran dan kesejahteraan. Blitar adalah tanah yang makmur dan sejahtera bagi rakyatnya.
Sebuah gambar Pohon Beringin dimaknai sebagai pengayoman atau perlindungan. Pengayoman pemangku kekuasaan atau pemerintah Kabupaten Blitar kepada rakyatnya. Pohon beringin itu berhubungan dengan ilustrasi segi lima di tengah warna biru muda, yakni semangat kegotongroyongan rakyat Blitar di tengah suasana aman dan damai.
Pohon Beringin juga berkaitan erat dengan gambar Padi dan Kapas. Sebanyak 17 butir padi dan 8 kapas melambangkan sandang dan pangan rakyat Blitar. Semua unsur gambar itu, termasuk pita dwi warna dengan bintang emas itu berada dalam segi lima yang merujuk pada lambang Pancasila.