Bappedalitbang.blitarkab.go.id – Berawal dari rasa iba terhadap limbah telur dan limbah sayur yang tidak terkelola dengan baik. Dua orang pelajar SMA Negeri 1 Kesamben Kabupaten Blitar, manfaatkan dua limbah itu menjadi pupuk yang memiliki fungsi dan nilai jual tinggi.
Rara Regita Cahyani salah satu pelajar SMA Negeri 1 Kesamben Kabupaten Blitar mengatakan, ada 2 produk yang diciptakan dari limbah telur yaitu cangkang telur yang dicampur dengan limbah sayuran dan dimanfaatkan menjadi pupuk tabur dan telur yang tidak ber embrio dimanfaatkan menjadi pupuk cair.
Produk yang dibuat Rara dan rekannya itu sangat berkualitas, aman dan memiliki dampak positif bagi lingkungan. Pupuk ini mengandung banyak kandungan yang diperlukan oleh tanaman. Segala jenis tanaman yang membutuhkan nutrisi tambahan bisa diberi PUOLUR cair/tabur.
Dalam satu botol PUOLUR cair dibuat dari beberapa bahan yaitu, 750 ml EM4 adalah Kultur campuran mikroorganisme yang menguntungkan. 30 Telur sebagai sumber protein, 500 ml tetes tebu sebagai sumber nutrisi 2 Yakult yang mengandung bakteri baik berguna untuk menyuburkan tanah , 200 mg Micin yang berguna untuk mengurangi kadar air pada tanaman sehingga lebih tampak hijau 1,5 liter air kelapa sebagai sumber Magnesium,Kalsium, Mineral dan hormon sitokinin yang bermanfaat untuk mempercepat pertumbuhan tanaman.
Kemudian untuk PUOLUR tabur dalam satu kemasan dibuat dari 2 bahan yaitu cangkang telur yang mengandung Kalsium Karbonat 98,2%,Magnesium 0,9% dan Fosfor 0,9%. Kandungan Kalsium Karbonat yang tinggi bermanfaat meningkatkan pertumbuhan dinding sel tanaman. Selanjutnya, limbah sayuran mengandung unsur hara yang sangat dibutuhkan tanaman.
“Produk kami ini bisa sebagai pengganti penggunaan pupuk kimia. Dengan adanya produk ini juga sebagai upaya perkenalkan daerah kami ke masyarakat luas. Dalam pemasarannya kami juga melakukan kerja sama dengan salah satu kelompok tani B2C di Desa Tapakrejo dan toko pertanian di daerah Kecamatan Kesamben,” kata dia.
Dijelaskan Rara, penggunaan PUOLUR tabur dilakukan dengan cara menaburkan pupuk pada tanah tanaman yang diinginkan, penggunaanya secukupnya sesuai besar kecilnya tanaman. Lalu, penggunaan PUOLUR cair bisa dilakukan dengan cara mencampurkan pupuk fermentasi dengan air.
Sementara itu, manfaat dari produk yang ia buat meliputi meminimalisir limbah telur di daerah penetasan dan limbah sayur di daerah pasar, Menciptakan pupuk yang ramah lingkungan , Menambah nilai guna pada limbah telur dan limbah sayuran ,Menjadikan peluang bisnis yang menjanjikan di setiap masa.
“Sasaran dari produk olahan kami itu macam macam, mulai dari Petani Buah dan Sayur ber umur 17-65 tahun di daerah Desa Tapakrejo/Kecamatan Kesamben dengan ekonomi bawah ke atas. Kemudian, Ibu Rumah Tangga/Wanita ber umur 17-65 dan sejumlah Toko Pertanian di daerah Desa Tapakrejo dan sekitarnya ,” jelasnya.
Rara juga menambahkan, latar belakang lain yang membuat ia dan temannya mengolah limbah telur dan sayuran menjadi pupuk, karena di Indonesia menghasilkan limbah cangkang telur sebesar 1,7 ton dan itu bisa meningkat setiap tahunnya. Sebagian limbah telur yang dihasilkan menimbulkan
pencemaran lingkungan seperti pencemaran udara(bau busuk).
Jika tidak dimanfaatkan dengan baik cangkang telur dapat menyebabkan terjadinya polusi karena mengandung CaCO3. Tak hanya itu saja, di Indonesia sendiri pengelolaan sampah organik masih buruk seperti pada tahun 2017 buah dan sayur mayur menjadi penyumbang terbesar dalam limbah makanan dan sumbangannya mencapai 38% dari total limbah makanan. Ia menilai, kesadaran masyarakat sangat rendah terhadap sampah organik