Bappedalitbang.blitarkab.go.id – Pemerintah Kabupaten Blitar melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) menggelar rapat evaluasi Desk Inovasi Daerah tahap kedua, Selasa (18/07/2023).
Saat dikonfirmasi Kepala Bappedalitbang Kabupaten Blitar Jumali melalui Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan Bappeda Kabupaten Blitar Arisanti menjelaskan, totalnya ada 89 inovasi daerah di Kabupaten Blitar yang wajib dilaporkan ke Kemendagri. Dalam hal ini diunggah ke website Indeks Inovasi Daerah (IID) milik Kemendagri.
“Rapat evaluasi ini digelar dalam rangka mengoptimalkan kualitas bukti dukung dan tingkatkan kuantitas inovasi daerah,” jelasnya.
Menurut Arisanti, sampai saat ini dari jumlah inovasi daerah sebanyak 89, baru 47 inovasi daerah yang sudah berhasil diunggah dan dilaporkan ke website Kemendagri. Sedangkan sisanya sebanyak 42 inovasi daerah belum melakukannya.
Pada kesempatan tersebut, ia meminta kepada masing-masing OPD untuk segera melaporkan dan mengunggah inovasi daerah ke website Indeks Inovasi Daerah (IID) Kemendagri. Karena batas akhir pelaporan pada akhir bulan Juli ini atau tepatnya pada 28 Juli 2023.
“Dari 89 inovasi daerah yang sudah dilaporkan dan diunggah di website Kemendagri itu baru 47 dan sisanya sebanyak 42 belum diunggah. Kami meminta kepada OPD untuk segera melakukan hal itu, karena batas pelaporan pada 28 Juli 2023,” ucapnya.
Lanjut Arisanti, skor pelaporan inovasi daerah Kabupaten Blitar ke website Kemendagri masih rendah yakni 21,30. Padahal, target Pemkab Blitar di tahun 2023 ini skor pelaporan mencapai 65,25.